Cara Mengajarkan Anak Sopan-santun

By
Mengajarkan anak sopan ketika bersilaturahmi bukan pekerjaan mudah.  Kadang anak dibawah umur 5 tahun aja ada ulahnya ada yang cepat-cepat minta pulang ada juga yang tidak bisa diam tingkah nya. enam orang tua berikut ini berhasil melakukannya. apa kiatnya?


-Bisa karena terbiasa
Anak sulung kami kerap kami ajak bersilaturahmi baik ke kerabat maupun teman-teman. ini membuat anak kami terbiasa bertemu bermacam karakter teman dan kerabat dari berbagai suku, bangsa dan agama. 
Bagaimana cara memberi salam dan bersalaman sambil mencium tangan,  duduk setelah dipersilakan,  dan makan makanan yang dihidangkan.  keakraban di antara kami dengan tuan rumah menjadi perhatian serius anak kami (1 tahun 7 bulan ). sampai waktu pulang pun anak kami tak lupa mengucapkan “daag…daag…daag…”setelah pamitan dan mencium tangan. 

-Melalui boneka kesayangan 
Ketika pertama kali mengajak bunga kerumah sahabat saya;ia masuk tanpa permisi, mengangkat-angkat kursi, menarik taplak danvas bunga hingga pecah. sahabat saya sih bilang itu wajar, namanya juga anak kecil. 
Sejak saat itu saya bertekad mengajarinya sopan santun melalui boneka-boneka kesayangannya.  suami pun ikut andil membuatkan miniatur ruang tamu dari karton tebal.  lalu kami bertiga bermain boneka disitu.  Melalui permainan ini kami sisipkan sedikit demi sedikit tata cara sopan santun bertamu.  
Sekarang bila bertamu bunga mengetuk pintu terlebih dulu lalu duduk dengan tenang.  bila ingin mengambil sesuatu,  bunga minta izin padaku. 

-Diberi imbalan
Kami selalu kerepotan jika hendak bertandang kerumah teman atau saudara, karena putra kami ilham (kini 4 tahun) sejak balita sangat aktif.  namun dengan harapan ia belajar bersosialisasi dengan anak sebayanya,  kami ajak dia bertandang. 
Bisanya sebelum pergi kami berpesan padanya untuk selalu bersikap manis dan sopan.  dengan begitu tante yang punya rumah akan membuatkan teh manis hangat untuk kita,  begitu selalu saya katakan.  teh manis hangat memang minuman favoritnya.  berhasil! tiap kali disuguhi teh manis hangat ilham tersenyum melirik aku.  ilham mimik ya, Bu! dan berkata pada tuan rumah.  Terima kasih tehnya tante!
Bangga dan bersyukur kami memiliki ilham.